Selasa, 31 Juli 2012

Perkara Sederhana Pembawa Petaka,..Karena Pipis ' Tidak Cebok '


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim

Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya demi kemaslahatan umat manusia. Di antaranya soal menghilangkan najis. Islam mensyariatkan agar umatnya melakukan istinja’ (cebok dengan air) dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu) lalu menerangkan cara melakukannya sehingga tercapai kebersihan yang dimaksud.

Sebagian orang menganggap enteng masalah menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari pada azab kubur

Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu berkata : “Suatu kali Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melewati kebun di antara kebun-kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Keduanya diazab, tetapi tidak karena masalah besar (dalam anggapan keduanya) lalu bersabda benar (dalam riwayat lain sesungguhnya ia masalah besar) salah satunya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan yang satu lagi suka mengadu domba..” (HR Bukhari, Fathul Bari : 1/317).

Bahkan Nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan :

“Kebanyakan azab kubur disebabkan oleh buang air kecil…” (HR. Ahmad : 2/236, Shahihul Jami’ : 1213).

Termasuk tidak cebok setelah buang air kecil adalah orang yang menyudahi hajatnya dengan tergesa-gesa sebelum kencingnya habis, atau sengaja kencing dalam posisi tertentu atau di suatu tempat yang menjadikan percikan air kencing itu mengenainya, atau sengaja meninggalkan istinja’ dan istijmar tidak teliti dalam melakukannya.

Saat ini, banyak umat Islam yang menyerupai orang-orang kafir dalam masalah kencing. Beberapa kamar kecil hanya dilengkapi dengan bejana air kencing permanen yang menempel di tembok dalam ruangan terbuka. Setiap yang kencing dengan tanpa malu berdiri dengan disaksikan orang yang lalu lalang keluar masuk kamar mandi. Selesai kencing ia mengangkat pakainnya dan mengenakannya dalam keadaan najis.

Orang tersebut telah melakukan dua perkara yang diharamkan. pertama ia tidak menjaga auratnya dari penglihatan manusia dan kedua, ia tidak cebok dan membersihkan diri dari kencingnya.

Wallahu a'lam bishawab


By : Mencari Rezky

Mukjizat Nabi Membelah Bulan

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, 


By: Prof. dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris

 
 
Berbagai macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasullah Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya. Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW, ialah “Membelah Bulan”. Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu’anhu berikut ini, ia berkata : “Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW bersabda : Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih Muslim No. 5010) 

Hadist riwayat Anas RA, dia berkata : “Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.” (Shahih Muslim No. 5013) 

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut : 

“Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.” 

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya :
 “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari kiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?” 

Maka professor pun menjawabnya : 
“Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. 

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. 

Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.  

Dan setelah selesai Prof. dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata : “Aku daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?” 

Prof. dr. Zaghlul Al-Najar menjawab : 
 “Dipersilahkan dengan senang hati.” 

Daud Musa Pitkhok berkata : 
 “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. dan aku pun membacanya : 

“Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434]. dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435].” (QS. Al-Qamar : 1-3) 

[1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan”, ialah suatu mukjizat nabi Muhammad SAW. 

[1435] Maksudnya, bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat. 

Maka aku pun bergumam : “Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu???” 

Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. 

Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. 

Daripada itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. 

Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata : “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?” 

Mereka pun menjawab : “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” 

Maka presenter itu pun bertanya : “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?” 

Mereka menjawab : “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!” 

Presenter pun bertanya : “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” 

Mereka menjawab : “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”. 

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan : “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah.”  

By : Mencari Rezky

Senin, 30 Juli 2012

SEDEKAH...BerSedekah Datangkan Berkah dan Rezeki. Jangan Takut Miskin!!

 Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim



 

Bagi setiap orang bersedekah adalah hal yang biasa. Tapi bagi orang-orang yang mengerti, sedekah adalah suatu hal yang luar biasa yang telah menjadi suatu kebutuhan. Karena, ternyata bersedekah dapat mendatangkan banyak manfaat di dalam hidup ini.



Beberapa manfaat sedekah adalah :
1. dapat mendatangkan rezeki
2. dapat membantu orang lain
3. menolak bala bencana
4. dijauhkan dari sifat pelit dan kikir.
5. di sayang Allah SWT dan lain-lain
banyak yang kita dapatkan dengan bersedekah. Sesuai dengan pepatah tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Oleh karena itu, kita rajin-rajinlah bersedekah. Selain itu, dengan bersedekah kita dapat membantu orang yang lebih membutuhkan.
Orang-orang yang selalu bersedeka senantiasa di rahmati oelh Allh SWT. Tetapi, selain bersedekah kita jangan pula melupakan solat wajib, puasa. Karena semua yang di perintahkan oleh Allah harus kita kerjakan dengan seimbang.

Banyak orang yang tidak mau bersedekah karena uangnya takut berkurang. Ternyata, sebenarnya tidak, justru uang kita akan bertambah dan pahala kita pun akan bertambah pula. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut bersedekah banyak. Bahkan jika kita merelakan benda kesayangan kita untuk di sedekahkan, kita akan mendapat gantinya yang lebih dari Allah.

Justru orang yang tidak pernah bersedekah itu yang hartanya akan berkurang karena orang tersebut sangat pelit tidak menyisakan uangnya sedikit pun untuk bersedekah. Padaal bersedekah sangat besar keutamaannya. Oleh karena itu, rajin-rajinlah kita bersedekah dan kita jangan ragu membantu orang yang lebih membutuhkan dalam bentuk apapun. Karena yang terpenting niat kita untuk bersedekah.

Percuma kita bersedekah dengan uang yang banyak hanya untuk di puji karena itu tidak berarti apa-apa di mata Allah SWT. Lebih baik kita bersedekah semampunya. Tidak apa-apa kita bersedekah semampunya yang terpenting adalah niat dan ikhlas bersedekah yang berarti di mata Allah. Karena harta kita sebagian adalah untuk orang-orang yang tidak mampu. Jadi kita keluarkan hara kita sebagian dengan bersedekah kepada orang-orang yang tidak mampu.

Sedekah kepada siapapun akan mendapatkan ganjaran dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sedekah itu ada beberapa tingkatan : 
  • 1. Kepada kedua orangtua. 
  • 2. Kepada Mertua. 
  • 3. Kepada Isteri dan Anak-anak. 
  • 4. Kepada kerabat, seperti saudara kandung, Paman dan Bibi (baik dari pihak Bapak kita atau dari pihak Ibu kita ), keponakan, dan ipar. 
  • 5. Anak-anak yatim. 
  • 6. Orang-orang miskin. 
  • 7. Orang-orang yang kehabisan ongkos. 
  • 8. Teman seperjalanan. 
  • 9. Tetangga dekat. 
  • 10. Tetangga Jauh. 
  • 11. Orang-orang yang bekerja dengan kita(pembantu, supir, dan lain-lain). ( Lihat keterangan Al-Qur'an Surat Annisa' Ayat 36 dan 37).

Adapun bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak terhitung besar pahalanya yang akan diperoleh orang itu dari Allah Subhanahu Wa Ta'alakelak di akherat. Sementara di dunia orang terebut akanmendapatkan barokah dan rahmat Allah serta rezeki yang berlimpah sebagai bonus dari-Nya. Kemudian, jika sedekah diberikan kepada Isteri, anak dan kerabat, maka nabi menjanjikan pahala dua kali lipat dibandingkan jika kita bersedekah kepada fakir miskin, akan kita peroleh pula. Padahal menurut Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261 pahala bersedekah kepada fakir miskin saja akan diganjari paling sedikit 700 kali lipat ganda dari jumlah yang disedekahkan. Ini berarti sedekah kepada anak, isteri dan kerabat diganjari Allah paling sedikitnya 1400 kali lipat. Subhanallah......!

Adapun dalam Islam, para isteri yang bekerja dan mempunyai gaji, atau isteri yang memiliki harta yang banyak, tidaklah wajib memberi nafkah kepada suaminya. Dan, suaminyapun tidak berhak meminta uang isterinya itu.Namun, jika sang isteri berkenan dan rela memberikan uangnya untuk membantu nafkah yang merupakan kewajiban suaminya itu, maka sang isteri di sisi Allah akan mendapatkan pahala 1400 kali lipat.( Hadits shohih, mengenai isteri Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu yang meminta fatwa kepada Nabi tentang bantuan yang telah diberikannya kepada suaminya Ibnu Mas'ud yang miskin).

Kedudukan orang tua atas anaknya sangat istimewa dalam Islam. Dikisahkan oleh Nabi kita, jika seorang anak yang telah menikah, datang ke rumah orangtuanya, dan dia mendapati di rumah itu ada makanan, maka anak itu tidak halal memakan makanan tersebut tanpa izin orangtuanya.Sebaliknya, jika satu orangtua datang ke rumah anaknya, dan orangtua itu mendapati ada makanan di rumah itu, maka orangtua itu berhak memakan makanan tersebut tanpa minta izin kepada anaknya itu.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang suka bersedekah membantu semua orang. Bagaimanapun dalam hadits yang hasan shohih Nabi menjanjikan sedekah yang mana seseorang menanam pohon, kemudian buah-buah dari pohon itu dimakan burung, maka sang penanam pohon pun akan mendapat ganjaran pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 
Nabi bersabda : " Orang pemurah itu dekat kepada Allah, dekat kepada Malaikat, dekat kepada manusia, dekat kepada surga dan jauh DARI NERAKA. Sedangkan orang yang pelit, alias bakhil, jauh dari Allah, jauh dari Malaikat, jauh dari manusia, jauh dari surga, DAN DEKAT KE NERAKA...!" 
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda: "Manusia yang terbaik adalah orang yang paling banyak memberi manfa'at kepada orang lain" ( H.R. Tabrani, hasan ).
Wallahu A'lam Bishshowab
NB :
Asalkan orang atau sekelompok non-muslim itu tidak memerangi Islam dan tidak mengganggu atau menyakiti umat Islam. Maka bersedekah kepada mereka boleh-boleh saja. Karena bila bersedekah kepada non-Muslim yang memerangi Islam akan dikhawatirkan menjadi dana yang memperkuat mereka untuk menghancurkan Islam. Allah Swt berfirman:

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)." (QS. al-Baqarah : 272)

Imam Qurthubi ketika menafsirkan ayat ini menyatakan bahwa dalam ayat ini allah menjelaskan bahwa sedekah kepada non-Muslim adalah boleh-boleh saja.

Dalam sebuah hadis Nabi Saw mengajarkan setiap Muslim untuk berbuat baik kepada siapa pun bahkan terhadap hewan.Sabdanya :

"Seorang pria yang sedang berjalan tiba-tiba kehausan. Ia turun ke dasar sumur dan meminum airnya dan kembali ke mulut sumur. Sampai di atas, ia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya memakan pasir karena kehausan. Ia pun berkata, "Anjing ini sangat kehausan, persis seperti diriku." Ia lalu turun ke dasar sumur dan memenuhi sepatunya dengan air, memegang sepatu itu dengan menggigitnya, kemudian ia kembali ke mulut sumur dan memberi anjing tersebut minum. Allah pun membalas kebaikannya dan mengampuninya." Para sahabat lantas bertanya, "Duhai Rasulullah, apakah kami mendapat pahala atas perbuatan baik kami kepada hewan?". Rasulullah Saw pun menjawab, "Sesungguhnya (kalian) mendapatkan pahala atas perbuatan baik kepada setiap yang bernyawa." (HR. Bukhari).
Wallahu A'lam Bishshowab
By : Mencari Rezky

Pikirkan Sebelum menuliskan sesuatu di Internet (fb/twitter/blog)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh

 



Ketahuilah, orang yang berakal itu tampil untuk menyampaikan sesuatu…
sedangkan orang bodoh dan suka cari perhatian menyampaikan sesuatu UNTUK TAMPIL(Mencari LIKE).. dan hal ini berkaitan dengan NIAT.. maka LURUSKAN NIATMU sejak awal..

Indahnya jalan dakwah ini hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang ikhlas mengemban amanahNya.
Disela-sela keinginan pribadinya, dia korbankan rasa keegoisan dalam dirinya.
Dia serahkan seluruh hidupnya ditangan Allah.
Masa depan yang direncanakan bukan oleh dirinya, tapi berdasar kehendak dariNya.

Buat apa kamu membuat STATUS, NOTE?
Buat apa kamu memberi komentar?
Buat apa kamu memberi jempol atau like?
Apa Hanya Cari Like aja!!!
Apakah sekedar sencari FANS & pengikut dalam berdakwa di FB ini
Apakah kamu tidak takut amal mu bercampur dengan riya
Apakah kamu tidak takut setiap tulisan di minta pertanggung jawab oleh ALLLAH SWT....

★Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf : 18)★

►Maka Setiap Kita Menulis STATUS, NOTE and KOMENTAR serta LIKE atau MEMBERI JEMPOL,...akan di catatan oleh 2 MALAIKAT
yaitu:
★MALAIKAT RAQIB, yang mencatat amal baik kita
★MALAIKAT ATID, yang mencatat amal buruk kita

Itu adalah dua Kamera CCTV ALLAH Ta'ala yang ada pada diri kita,...yang selalu mengikuti kita kemana-mana.

By : Mencari Rezky