Kamis, 02 Agustus 2012

JANGAN MENUNDA-NUNDA WAKTU UNTUK BERIBADAH(SHALAT)

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Pernahkah kita bertanya ke diri kita masing-masing: "Apakah arti penting shalat buat saya? Sudahkah saya shalat sesuai kehendakNya? Sudahkah saya menjaga shalat saya? Atau sudah sebaik apakah shalat saya? ”…????????

Waktu bekerja dan urusan dunia lainnya jangan sampai mengganggu waktu ibadah kita kepada Allah SWT. Karena kita diciptakan untuk beribadah, bukan untuk sibuk bekerja dan mengurus lainnya, sehingga ibadah kita menjadi minim.

Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".(Q.S. Adz-Dzaariyaat 51:56)
Dan Rasulullah saw bersabda:
"Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya." (HR. Ath-Thabarani)
"Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya." (HR. Tirmidzi)

NB:
Kalau kita tidak dapat melaksana shalat tetap waktu,  Allah Maha Bijaksana dan Maha Lihat serta Maha Tahu

Di Indonesia banyak Masjid. kan kita bisa cari mesjid untuk melaksanakan ibadah shalat.

1]. Dan Kita bisa shalat Dijama'(kalau Cukup syaratnya)

Shalat yang Boleh Dijama'
Shalat yang boleh dijama' adalah shalat zhuhur dengan shalat ashar, dan shalat maghrib dengan shalat isya.
Shalat jama' ada dua macam, yakni :

a. Jama' Taqdim yaitu shalat zhuhur dan shalat ashar dikerjakan pada waktu zhuhur, atau shalat maghrib dengan shalat isya dikerjakan pada waktu maghrib.

b. Jama' Ta'khir yaitu shalat zhuhur dan shalat ashar dikerjakan pada waktu ashar atau shalat maghrib dan isya dikerjakan pada waktu isya.

Hukum melaksanakan shalat jama' adalah mubah (boleh) bagi orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya. Dalam sebuah hadits dinyatakan :

Dari Muadz bin Jabal : "Bahwa Rasulullah SAW pada saat perang Tabuk, apabila beliau berangkat sebelum tergelincir matahari beliau mengakhirkan shalat zhuhur sehingga beliau kumpulkan dengan ashar (beliau sholat zhuhur dan azhar pada waktu ashar). Jika beliau berangkat sesudah tergelincir matahari beliau melaksanakan sholat zhuhur dan ashar sekaligus kemudian beliau berjalan. Jika beliau berangkat sebelum maghrib beliau mengakhirkan sholat maghrib sehingga beliau mengerjakan sholat maghrib dan isya, dan jika beliau berangkat sesudah waktu maghrib beliau mengerjakan sholat isya dan beliau sholat isya beserta maghrib." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

  ‎2]. Shalat Qashar

Shalat qashar menurut bahasa ialah shalat yang diringkas, yaitu meringkas shalat yang jumlahnya 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dalam hal ini shalat yang dapat diringkas adalah zhuhur, ashar dan isya.

Hukum Shalat Jama' dan Qashar

Menurut mazhab Syafi'i hukum shalat jama' dan qashar adalah jaiz (boleh), bahkan lebih baik bagi orang yang dalam perjalanan dan telah mencukupi syarat-syaratnya.

Allah SWT berfirman :
"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. An-Nisaa : 101).

Syarat Sah Shalat Jama' dan Shalat Qashar

1]. Perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat (terlarang), seperti pergi untuk berjudi dan sebagainya.

2]. Perjalanan tersebut berjarak lebih dari 88,656 km atau perjalanan sehari semalam.

Wallahu a'lam bishawab

By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar