Rabu, 01 Agustus 2012

Jika Allah Menyayangi Seorang Hamba Nya,

Assalaamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh

Bismillahirrahmanirrahim


Siapa yang nggak seneng kalo’disayang sama ortu?
Siapa juga yang nggak seneng kalo’ disayang sama temen? Jawabannya pasti NGGAK ADA! Tidak ada satupun manusia yang nggak seneng kalo’ disayang sama orang lain, baik orang tua, sahabat, teman, atau mungkin someone special nya. Ehm ehm… pasti rasanya seneeng banget kalo’ kita disayang sama orang yang juga kita sayangi. Bayangkan! Apa yang terjadi jika kita disayangi orang tua kita. Bayangkan pula jika kita disayangi oleh sahabat kita, oleh guru kita, bahkan mungkin oleh kepala sekolah kita! (Duuuh… jadi murid kesayangan dong, hehehe…). Pasti rasanya bahagia dan bangga sekali kan? Itu baru disayangi oleh manusia, oleh makhluk yang sama seperti kita. Nah, bagaimana jika yang menyayangi kita itu adalah Ia yang menciptakan kita, Ia yang selalu melihat kita, berada di dekat kita, Tuhan kita? Allah Azza wa Jalla? Wuaaah… Pasti luar biasa rasanya… betul?!

Kasih sayang dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara. Ada orang yang menunjukkan rasa sayangnya dengan terus memberikan perhatiannya. Ada pula orang yang menunjukkan rasa sayangnya dengan membelikan beraneka ragam benda yang disukai orang yang ia sayangi. Ada juga yang menunjukkannya dengan sering mengganggu atau mengusili ‘sayang’nya (biasanya kakak laki-laki, hehe…) Namun, ada pula yang menunjukkan rasa sayangnya dengan terus mengekang atau mengurung sang tersayang agar ia aman dari segala macam bahaya. Atau bahkan ada yang tidak bisa menunjukkan rasa sayangnya kepada orang yang ia sayangi. Trus, kalo’ kasih sayang Allah itu wujudnya seperti apa? Apakah dengan melimpahnya harta benda. Atau dengan kekuasaan? Atau kecantikan dan ketampanan yang kita miliki? Itukah tanda kasih sayang Allah kepada hambaNya?
Dalam Q.S. Al Fajr:15-17 disebutkan,
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" Sekali-kali tidak (demikian)(Q.S. Al Fajr : 15-17)
Kesenangan dan kemuliaan yang Allah berikan kepada seorang hamba belum tentu menjadi sebuah pertanda bahwa Allah menyayanginya. Begitu juga sebaliknya, kesulitan serta cobaan yang Allah berikan belum tentu menjadi wujud kebencian Ia kepada kita. Jadi jangan GR dulu dan buru-buru merasa kalo’ ente pade dah disayang ama Allah. Kita kaji dulu beberapa tanda kasih sayang Allah kepada kita melalui pedoman hidup kita. Al-Quran dan hadits Rasulullah.


JIKA ALLAH MENYAYANGI HAMBANYA
Jika Allah menyayangi seorang hamba Nya, maka :
1. Allah mengujinya (baik dengan kesenangan ataupun kesusahan) kemudian menolongnya dengan kesabaran.
Dalam sebuah hadits disebutkan, Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka ditimpakan ujian padanya (HR. Bukhari)

Di AlQuran surat Ali Imran ayat 146 juga disebutkan, ”Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”.
Ujian yang Allah berikan, baik itu berupa kesenangan ataupun kesusahan adalah salah satu bentuk sayangnya Allah kepada kita. Jangan merasa hina jika Allah timpakan cobaan kepada kita. Jangan pula merasa gagal jika Allah menakdirkan keburukan kepada kita. Karena apapun bentuk cobaan yang diberikan, itu semua adalah untuk kebaikan kita, karena Allah menyayangi kita dan tahu yang terbaik untuk diri kita. Jika kita bersabar dalam menghadapinya, yakin deh, Allah pasti lebih sayang kepada kita. Justru kita harus bertanya pada diri sendiri jika merasa aman dari cobaan, apakah Allah tidak menyayangi kita lagi? (Nah lo...)

2. Allah akan mencerdaskannya dalam masalah agama
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kabaikan Maka dicerdaskan dalam masalah agama" (HR.Bukhari-Muslim)

Jelas banget nih haditsnya. Orang-orang yang disayangi oleh Allah akan mudah menerima nasihat, mudah memahami ilmu agama, dan dicerdaskan fikirannya. Semua ilmu mudah sekali mengalir dan terngiang di otaknya. Yang merasa ilmu agamanya baik boleh lah GR sedikit, hehe...

3. Allah akan memudahkan dalam menjalankan kewajiban-Nya
Abu Hurairah R.a berkata Bersabda Rasulullah saw, Allah Swt berfirman:
Dan tiada mendekat kepada Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada menjalankan apa yang Aku wajibkan atasnya (HR.Bukhari)
Hadits ini menelaskan bahwa Allah menyukai amalan wajib, akan mudah sekali bagi Allah membuka pintu keridhoannya melalui amalan wajib ini. Dan orang-orang yang dikasihiNya lah yang akan mendapat kemudahan dalam melaksanakan semua kewajibannya. Semua perintah yang Ia berikan serasa mudah dilaksanakan, tidak ada halangan yang berarti. Semuanya lancar dan mudah, inilah wujud lain sayangnya Allah kepada hamba yang dikasihi-Nya. Ia akan memudahkannya untuk terus memdekat kepada Allah.


4. Allah menjadikannya berpegang teguh(cinta) pada sunnah
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(Q.S. Ali Imran:31)Rasulullah adalah Habibullah, kekasih Allah. Allah akan mengasihi orang-orang yang mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah. Dan jika Allah menyayangi hambaNya, Ia akan menolongnya.

5. Allah menjadikannya seorang yang dermawan yang selalu berinfaq serta menjadikannya ahli ilmu yang selalu menyampaikan ilmunya.
Dari Ibnu Umar, berkata Rasulullah Saw, ”Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal:
Seseorang yang diberi Allah kepandaian tentang Alquran, maka diamalkannya
dan dikajinya sepanjang siang dan malam, dan seorang yang diberi kekayaan hartamaka ia infaqkan sepanjang siang dan malam.(HR. Bukhari Muslim)

Hmm..., kita tidak diperbolehkan iri kecuali pada dua perkara diatas. Ini menunjukkan bahwa dua hal tersebut adalah hal yang luar biasa dan patut dicita-citakan oleh setiap insan. Hanya Allah lah yang berhak memberikan sifat yang terpuji ini. Ini berarti, Allah memang memberi keistimewaan kepada hambaNya yang ia kasihi dan tidak memberinya kepada hamba yang lain. Wah, kita diistimewakan sama Allah... senangnya... :)

Pantaslah kita diperbolehkan iri kepada dua hal ini, karena keduanya adalah tanda kasih sayang Allah, dan berarti orang yang demikian adalah orang yang dicintai Allah. Rasa iri ini harus memacu kita untuk mengetahui rahasia bagaimana si fulan mendapatkan kasih sayang Allah sedangkan kita tidak. Kita harus memacu amalan kita dan menjauhi maksiat agar kita juga disayang sama Allah.

6. Allah akan menjaganya dari apa yang diharamkan-Nya
Dari Abu Hurairah Ra: Bersabda Rasulullah Saw,” Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburu Allah
Ialah mencegah seseorang mengerjakan apa yang diharamkan-Nya" (HR.Bukhari-Muslim)

Siapapun tidak akan rela jika orang yang disayangnya melakukan hal yang tidak baik. Tidak akan ia membiarkannya menjauhinya dan berpaling darinya. Begitu pula Allah. Ia akan menjauhkan hamba yang ia sayangi dari apa-apa yang haramkanNya. Perkara haram yang paling besar adalah syirik. Maka orang yang Allah kasihi tentu memiliki keimanan yang begitu besr kepada Allah tanpa keraguan sedikitpun. Apakah kita sudah seperti itu?

7. Allah akan mematikannya dalam keadaan husnul khatimah atau dalam keadaan syahid.
Husnul khotimah menandakan ia akan masuk syurga, sedangkan mati syahid menandakan ia terbebas dari pertanyaan kubur dan hisab, maka ia telah mendapatkan sesuatu yang besar yang tidak Allah berikan kepada semua hambaNya. Hanya ia yang Allah sayangi saja yang berhak mendapatkannya.


HOREE!! AKU DISAYANG ALLAH..
Betapa indahnya hidup kita jika Allah benar-benar menyayangi kita. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini selain menjadi hamba yang disayangi dan dikasihi oleh Yang Maha Penyayang.
Yang pasti, jika seseorang menyayangi orang lain, pasti ia ingin selalu berada didekatnya, membahagiakannya, dan memberikan yang terbaik untuknya. Begitu juga dengan Allah. Allah akan selalu ingin hamba yang Ia sayangi selalu berada dekat dengannya, dan memberikan yang terbaik untuk hamba tersebut. Dan yang diatas tadi adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah, dan yakinlah itu semua untuk kebaikan kita juga baik di dunia maupun di akhirat. Jika kita merasa belum disayang sama Allah, dekati terus Allah dari segala penjuru, agar kelak, kita bisa bertemu dengan Nya dan menatap wajahNya di Syurga. Jangan sampai kita tidak mendapatkan kasih sayang dari Allah dan mari kita berlomba-lomba mendapatkan kasih sayang dariNya.

Subhanallah...

Wallahu a'lam bishawab

Semoga bermanfaat
By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar