Senin, 06 Agustus 2012

Sesungguhnya Allah pasti menepati janjinya…Allah tidak pernah bohong :)


Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Hanya Ilustrasi
Cerita ini sederhana, tapi mungkin akan merubah jalan pikiran Sahabat.
Cerita ini base on true story, pengalaman sahabat baik saya. Cerita yang semakin membuat dia dan saya tentunya percaya bahwa kami hanyalah manusia.

Tahun 2009

Di kamar tidur saya, kami berempat (bersama eka dan cita)saling melepas rindu dan cerita setelah kurang lebih dua tahun kita berpisah. Inilah alasan kenapa perempuan suka sekali menghabiskan waktu dengan mengobrol dan berkumpul. Karena saat kami berkumpul, saat nya kami belajar dan saling bertukar pengalaman. Dan di sini cerita Audi dimulai (dengan beberapa penyesuaian krn saya agak lupa kata per kata yang diucapkan oleh Audi)...

***

Lo tau ga, gimana gue sedih dan kecewa ketika gue ga bisa dapetin universitas negeri. Dua kakak gue, dua-duanya kedokteran universitas swasta yang biaya kuliahnya kalian tau sendirilah seperti apa... Awalnya gue kecewa dan marah sama Allah; kenapa sih ya Allah, padahal saya sudah berusaha sekuat tenaga, berdoa juga, tapi kenapa Kau tidak izinkan hamba meringankan keluarga hamba untuk mendapatkan universitas kedokteran negeri....

Sampai akhirnya di semester dua ini, nyokap gue nelepon gue; "Di... tahun ini adek mu masuk kuliah, kalau nanti kamu cuti dulu enggak apa-apa ya..." Yah kalian pasti tau kan maksudnya apa... mana sanggup gue jawab "enggak", gue ngertilah gimana kondisi keuangan keluarga gue.

Saat itu, gue bener-bener dalam kondisi terpuruk seterpuruknya. udah jauh dari keluarga, dan gue udah mikir apa gue bisa ngelanjutin kuliah kedokteran gue. Saat itu gue solat, sedikit menggugat Allah, kenapa cobaan ga berhenti-henti menimpa gue. Dalam doa gue, gue mohon pertolongan buat keluarga gue, dan mohon segera ditunjukan kebaikan dari semua ini, karena saat itu gue masih sangat yakin, disetiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Akhirnya gue jalan keluar asrama mencari udara segar, dan menemukan sebuah poster mengenai lomba karya ilmiah bidang kedokteran. Iseng-iseng, gue catat informasinya dan saya mulai menyusun karya ilmiah, siapa tahu ini menjadi jalan ikhtiar gue untuk keluar dari masalah keuangan keluarga gue.

Lo tau gue bukan siswa yang terlalu pinter, tapi enggak tahu kenapa ada semangat dalam diri gue untuk menyelesaikan karya ilmiah. Saat itu gue coba berbaik sangka kepada Allah, siapa tahu di mata Allah, usaha gue masih kurang...

Selain usaha, gue juga persering solat malam dan duha... setiap gue gelisah, gue coba untuk membaca Al-Qur'an... gue yakin ada rencana Allah di balik ini semua..

Singkat cerita. Karya ilmiah gue masuk final. Dan gue mahasiswi satu-satunya yang berasal dari universitas swasta... Dekan gue datang saat itu dan sia bertanya kenapa gue enggak bilang ke pihak fakultas kalau mengikuti acara lomba ini. Alhamdulillah setelah gue jelaskan alasan gue juga tentang kesulitan keuangan keluarga gue, beliau memaklumi dan kata beliau, beliau bangga dengan pencapaian ini.

Nisa, Eka, Cita... Lo tahu apa yang gue dapet setelah itu... beberapa menit kemudian pak dekan menghampiri gue, lalu bilang ke gue : Audi... tadi Pak Rektor nelepon saya, dia bangga dan berterimakasih kepada kamu... sebagai hadiah,, kamu berhak mendapatkan beasiswa universitas, artinya kamu bebas biaya kuliah sampai kamu lulus Di...

Dan saat itu juga gue nangis... tangan gue bergetar dan secepat mungkin gue melakukan sujud syukur... Pertolongan Allah itu memang datang lewat jalan yang tidak terduga!!

SEmenjak saat itu gue yakin... Allah enggak pernah meninggalkan gue. Memang cuma Allah tempat sebaik-baiknya kita meminta Sa, Ka, cIT...

Dan kalian harus tau cerita gue tentang keajaiban "Bismillah". (Saya, Cita dan Eka semakin memasang telinga)

Waktu itu..., Audi mulai bercerita, Gue lagi mau menghadapi musim ujian... So, kita diizinan pulang beberapa hari buat nyiapin diri. Pulang ke rumah, gue ga bisa belajar sama sekali... kenapa, karena saat itu nyokap gue sakit... dua kakak gue lagi koas, adek gue 22nya sekolah, cuma gue yang bisa ngejaga dan ngerawat nyokap... bahan kuliah sama sekali belum tersentuh. Mau mulai belajar juga enggak pernah masuk. Alhamdulillah, satu hari sebelum balik ke asrama, nyokap gue sembuh, jadi gue agak tenang untuk ngikut ujian. Tapi tetep aja gue belum belajar....

Beberapa jam sebelum ujian dimulai, gue putar otak... bagaimana caranya gue cari perhatian ke Allah, daripada cari perhatian ke orang kan Sa? (gue mengangguk). Gue coba solat malam, sebelum ujian di mulai gue solat Duha,,, habis solat Duha gue mulai membaca slide kuliah... sedangkan teman-teman yang lain sudah belajar dari buku refrensi lain...

belum sempat slide gue selesaiin,,, Waktu ujian sudah datang. Waktu gue baca soalnya, gue udah enggak bisa panik... gue PASRAAH Sa, Ka, Cit!! Tangan gue sempet gemetar nulis jawaban. Mata Kuliah itu mata kuliah sakral yang banyak orang ngulang 2 atau sampai 4 kali...

Pasrah, bukan berarti nyerah... gue sudah berusaha dan gue akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan ujian ini, Lo tau usaha apa yang gue lakuin? (kami bertiga menggeleng masih dengan wajah terhipnotis). Setiap gue memulai menjawab dari nomor satu ke nomor yang lainnya... gue enggak pernah lupa bilang "bismillahirahmanirrahim", itu terus gue lakuin sampai kertas ujian gue terisi semua.

Sa... Eka... Cita... setelah nilai keluar, ternyata Nilai gue adalah nilai 3 tertinggi di angkatan gue!! Subhanallaaaahhh...

Lagi-lagi gue sadar bahwa Allah itu Maha Berkehendak... setelah itu banyak sih suara sinis tentang gue... mereka bilang gue pura-pura bilang enggak belajar biar dikira belum siap... padahal Demi Allah kesempatan gue belajar cuma satu hari sebelum ujian dan sehabis Duha... semuanya datang berkat pertolongan Allah...

Tapi... satu waktu gue mendapatkan semua jawaban atas keanehan dan kejanggalan gue ini... Bahwa:

Mengenai wajib seorang anak berbakti kepada orang tua, Allah berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24.


“Arti : Dan Rabb-mu telah memerintahkan kpd manusia janganlah ia beribadah melainkan ha kpdNya dan hendaklah beruntuk baik kpd kedua orang tua dgn sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari kedua atau kedua-dua telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kpd kedua ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]

“Arti : Dan katakanlah kpd kedua perkataan yg mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua dgn penuh kasih sayg. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku saygilah kedua sebagaimana kedua menyaygiku di waktu kecil” [Al-Isra : 24]

“Arti : Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dgn sesuatu, dan beruntuk baiklah kpd kedua ibu bapak, kpd kaum kerabat kpd anak-anak yatim kpd orang-orang miskin, kpd tetangga yg dekat, tetangga yg jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, sesungguh Allah tdk menyukai orang-orang yg sombong dan membanggakan dirinya” [An-Nisa : 36]

“Arti : Dan Kami perintahkan kpd manusia agar berperilaku baik kpd orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yg bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kpd-Ku dan kpd kedua orang tuamu. Ha kpd-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]

“Arti : Dan jika kedua memaksamu mempersekutukan sesuatu dgn Aku yg tdk ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti kedua dan pergaulilah kedua di dunia dgn cara yg baik dan ikuti jalan orang-orang yg kembali kpd-Ku kemudian ha kpd-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan kpdmu apa yg kamu kerjakan” [Luqman : 15]


Yang intinya:

Allah berjanji akan memuliakan umatNya yang memuliakan kedua orangtuaNya, Sesungguhnya Allah pasti menepati janjinya. SEbaik-baiknya tempat meminta adalah Allah SWT. Ingat dan pahami itu Kawan! :
)

wallahu a'lam bish-shawab

By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar