Jumat, 10 Agustus 2012

perintah untuk membaca (iqra' = bacalah)...Iqra, "Bacalah dengan Akal dan Qalbu"

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Iqra, "Bacalah dengan Akal dan Qalbu"


Wahyu pertama yang diterima oleh rasulullah Saw.

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari

'alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.

Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia

apa yang tidak diketahuinya" (QS Al-'Alaq [96]: 1-5).

Firman Allah yang mengawali kitab suci Alquran, di awali dengan perintah untuk membaca (iqra' = bacalah).

Fi’l amar atau kalimat perintah iqra (bacalah) di dalam firman Allah ini sama sekali tidak menjelaskan obyek (maf 'ul bih) nya.

Dalam tinjauan ilmu Nahwu berarti bahwa perintah tersebut tidak ditujukan pada obyek tertentu. akan tetapi memiliki makna yang bersifat umum.

Menurut ilmu balaghah kalimat perintah ini tidak bersifat mutlaq, tetapi mu qayyat (bersyarat), yakni bahwa perintah iqra (membaca) pada konteks ayat bukanlah membaca sesuatu yang bebas nilai.

Akan tetapi mempunyai nilai hakiki, bismirabbika, alladzi khalaq (dengan nama Tuhanmu, Yang Maha Menciptakan).

Inilah yang membedakan antara membaca yang bernilai ibadah dengan membaca dalam bentuk yang lain dan tidak memiliki nilai apapun kecuali kesia-siaan.

Makna iqra' ditafsirkan dengan bermacam ragam makna oleh para mufassirin (ulama tafsir).

Di antaranya, perintah iqra (bacalah) menghendaki perpindahan dari pasif menjadi aktif dan diam kepada bergerak. yaitu;

"Bacalah yang tertulis, sehingga pengetahuan dan keahlian bertambah.

Bacalah yang didiktekan, diajarkan oleh utusan Tuhan. Sampai kamu sendiri mengerti dan yang mendengar memahami.

Bacalah yang termaktub dalam rahasia alam yang beraneka warna, agar kamu jadi sadar dan mendapat sinar iman."

Membaca memiliki proses timbal balik antara individu secara total dengan informasi yang dibaca. Seseorang yang membaca akan memperoleh pengetahuan (ilmu).

Membaca Al-Qur’an berarti menimba ilmu dari Al Qur'an. Membaca alam berarti menggali pengetahuan dan alam.

Membaca tidak sekedar melihat atau mengeja bacaan tanpa mengetahui arti.

Disimpulkan makna perintah iqra’ (membaca) tersebut mengandung beberapa pengertian.

Pertama, bacalah ayat-ayat Allah sebagai kalamullah yang ada dalam Alquranul Karim (al Aayaat al Qauliyyah).

Kedua, bacalah ayat-ayat Allah yang tercipta dan terbentang di alam semesta (al Aayaat al Kauniyah).

Dalam Alquran terdapat ratusan ayat yang memerintahkan manusia agar melihat. memperhatikan. memikirkan. merenungkan.


Demi terlaksananya perintah ini, maka Allah membekali manusia dengan beberapa instrumen. yang menjadi alat bagi mereka untuk memperoleh pengetahuan, di antaranya ;

Pancaindra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba menempati posisi yang sangat penting bagi manusia dan sangat berguna untuk menangkap pesan tentang benda-benda dan keadaan yang ada di lingkungan sekelilingnya.

Akal, yang berfungsi pada tataran rasionalitas. Akal memiliki kemampuan untuk mengumpul data, menganalisa, mengolah dan membuat kesimpulan dari yang telah tertangkap dan diinformasikan oleh pancaindra.

Iqra disini dapat berarti bacalah, telitilah, dalamilah, bacalah alam, tanda-tanda zaman. Artinya kita membaca dan mentafakuri suatu objek dengan akal dan qolbu kita. Dengan kemampuan iqra, kita bisa menciptakan kemashlahatan di muka bumi. Teknologi canggih dizaman sekarang merupakan bukti keberhasilan manusia iqra dengan menggunakan akalnya. Akan tetapi terkadang kita gagal meng-iqra-kan sesuatu dengan qalbu kita.

Oleh karena itu alangkah baiknya jika manusia sebagai makhluk khalifah di bumi, agar dapat menyelaraskan iqra dengan menggunakan akal dengan qolbu. Sehingga manusia tidak hanya cerdas dalam akalnya saja tetapi juga jenius dalam mengolah qolbunya. itulah

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia buruk maka buruklahlah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah qolbu".(HR. Riwayat Al Bukhari dan Muslim).

wallahu a'lam bish-shawab
 
By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar