Rabu, 08 Agustus 2012

TAQWA JANGAN DI BIBIR SAJA

Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim


Hal di atas membuktikan bahwa kalimat takwa yang mereka ucapkan dan sampaikan kepada saudara seiman tidaklah sekadar di bibir, dan bukan pula isapan jempol semata.

Berbeda sekali dengan kondisi kita pada zaman ini. Nasihat takwa yang kita ucapkan kepada teman kita, atau kita sampaikan kepada khayalak di mimbar-mimbar atau di majelis-majelis ilmu, hanya sebagai formalitas saja, atau pemanis di bibir saja, tanpa ada aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari kita. Sehingga nasihat itu terasa hambar dan buyar tidak berbekas.
Perbuatan-perbuatan dosa dan kesalahan serta kekhilafan yang sering kita lakukan kerap kali kita acuhkan dan tidak kita iringi dengan perbuatan taubat apalagi membalasnya dengan perbuatan baik atau amal shalih, maka itu sangatlah jauh, ibarat panggangan jauh dari api.

Sementara akhlak kita dengan sesama manusia, tidaklah kunjung berubah dari hari ke hari, masih tetap sama, bahkan lebih buruk, itu terhadap manusia, apalagi akhlak terhadap lingkungan sekitar. Sangat jauh, sangat jauh, sangat jauh, untuk memperlihatkan akhlak mulia di hadapan sesama.
Kalau demikian, bagaimana kita bisa bersanding bersama Rasulullah di tingkatan surga paling tinggi yang hanya diraih oleh orang-orang yang berakhlak mulia.


Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [QS. An-Nur (24) 52]

Orang yang benar-benar mendapat kemenangan adalah yang menang di kehidupan akherat, mereka para pemenang itu akan diberi kedudukan yang tinggi dan ditempatkan di tempat yang mulia, tempat yang sudah disediakan Allah SWT untuk mereka, mereka yang takut kepada Allah SWT disebabkan dosa-dosa yang pernah dikerjakannya serta  memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.  Disaat kebanyakan orang melihat dunia adalah segala-galanya mereka memandang dunia hanyalah sarana, diwaktu umumnya orang ingin mengekalkan kekuasannya di dunia mereka melihat dunia ini sementara dan fana, itu semua karena adanya keimanan yang kuat dan menghujam sanpai dasar sanubarinya.

Semoga Allah, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang benar-benar bertakwa, yang diwujudkan dan keindahan budi pekerti.

Amin ya Rabbal a'lamin


wallahu a'lam bish-shawab

By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar