Rabu, 21 November 2012

Membumi... Jangan Terlalu Melangit


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim

PERCAKAPAN GURU YANG BIJAKSANA DAN RENDAH HATI DENGAN MURID

"Guru, siapa orang terpintar di dunia?"

"Dirimu."

"Diriku? Guru bercanda atau menghina aku?"

"Tidak bercanda, juga tidak menghina! Dirimu memang terpintar di dunia."

"Malu aku, Guru! Orang kayak aku dibilang paling pintar di dunia. Gurukan tahu, nilai-nilaiku D, C, dan paling tinggi B"

"Betul itu yang kau bilang, tapi aku tidak bercanda. Kau selalu mendapatkan apa yang kau mau dengan bertanya, dan dengan membayar. Coba kau lihat, betapa sangat kayanya dirimu. Kau punya rumah seperti istana, kau punya mobil termewah, kau punya uang segudang. Apakah itu tidak menunjukkan bahwa dirimu sangat pintar?"

"Aku sebagai Guru, bertahun-tahun, masih tetap tinggal di rumah tua warisan kakekku. Bukankah itu menunjukkan aku orang paling bodoh di dunia?"

"Guru, aku sangat menghormati Guru. Karena Guru, aku bisa baca dan berhitung, sehingga aku bisa memiliki kehidupan berharta seperti sekarang."

"Begitu menurutmu, tapi menurutku, aku sebagai Guru telah gagal mendidik semua murid-muridku untuk menjadi sukses seperti dirimu; hanya sedikit muridku yang berhasil sepintar dirimu."

"Guru, aku mohon maaf bila telah menyinggung perasaan Guru."

"Oh tidak!! Kau tahu, aku sangat bangga padamu. Sekarang, aku sedang berpikir untuk menjadi muridmu, dan belajar untuk menjadi sepintar dirimu."

PESAN GURU PADA MURIDNYA
Membumi... Jangan Terlalu Melangit
-------------------------------------------
Mem'bumi'... Jangan terlalu me'langit'.
Sebab...
Semakin 'tinggi', semakin akan 'sakit'


Membumilah... Jangan terlalu melangit.

Memiliki makna bahwa jangan terlalu tinggi dengan apa yang sudah dicapai sampai detik ini. Tetaplah rendah hati... dan menjaga diri agar tak terperosok dalam lembah kehinaan.

Kadang, gemerlapnya kehidupan seseorang yang menjadi superstar memang membuat seseorang tidak memiliki pegangan kuat sehingga menjadi lupa diri dan kemudian menunjukkan eksistensi dengan cara-cara negatif.

Ingatlah... Semua yang hadir sampai detik ini bersifat sementara. Bisa saja sekarang kita ngetop, besok jadi orang biasa lagi, bahkan mungkin menjadi melarat.

Mem'bumi'... Jangan terlalu me'langit'.
Sebab...
Semakin 'tinggi', semakin akan 'sakit'


wallahu a'lam bish-shawab

1 komentar: