Kamis, 28 Maret 2013

Menyebarkan berita walaupun berita itu benar tapi tidak disukai olehnya

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh


*-Jika berita yang mereka bawa adalah BENAR, tapi yang berita yang mereka sebarkan tersebut (tidak disukai oleh saudaranya untuk diketahui orang lain).. Maka mereka telah melakukan GHIBAH dan NAMIIMAH.-*

Betapa halusnya ucapan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda. ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda tentang ghiibah:

"Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka"
(HR Muslim)

Allah Ta'ala berfirman tentang ghiibah,yang artinya:

"Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih".(QS.Al Hujurat :12)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda dalam menggambarkan alangkah besarnya dosa ghiibah:

"Sungguh, engkau telah mengatakan sesuatu yang sekiranya ucapan itu dicampurkan dengan air laut, niscaya kata-kata itu akan larut dan mengubahnya."
(HR. Tirmidziy, hasan shahiih)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Semua muslim terhadap muslim yang lain adalah HARAM, yaitu darahnya, KEHORMATANNYA, dan hartanya"
(HR. Muslim)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Cukuplah seseorang DIKATAKAN BURUKm jika sampai MENGHINA saudaranya SESAMA MUSLIM. Seorang MUSLIM WAJIB MENJAGA darah, harta dan KEHORMATAN MUSLIM lainnya"

Dikatakan NAMIIMAH.. Karena dengan menyebarkan aib seseorang, akan mempengaruhi orang lain untuk membencinya/memusuhinya.. Maka jika ia sampai membuat manusia memusuhi/membenci orang yang dighibahinya.. Maka ia pun kecipratan dosa lain, yaitu dosa namiimah…

Allah Ta'ala berfirman,yang artinya;

"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa".(QS al Qalam:10-12).

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Nammaam itu tidak akan masuk surga".
(HR. Muslim no 303)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

Qattaat itu tidak akan masuk surga".
(HR Bukhari no 5709 dan Muslim no 304)

Nammaam adalah orang yang mendengar langsung sebuah berita (buruk, yang dengan berita tersebut dapat menimbulkan kebencian/permusuhan kepada orang yang diberitakan) kemudian menyampaikannya. Sedangkan qattaat adalah orang yang mendengar berita dari sumber yang tidak jelas kemudian menyampaikannya.

Nammaam/qattaat akan DIADZAB DI KUBUR… Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Keduanya diadzab, dan tidaklah keduanya diadzab dalam dosa yang besar (menurut prasangka keduanya)".

"Bahkan (sebenarnya hal tersebut merupakan dosa besar!)… Adapun orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah…"
(HR. Bukhari)

*-Jika apa yang mereka sebarkan (berupa khabar yang jelek) pada kenyataannya tidak seperti yang diberitakan… Maka ini DOSANYA LEBIH BESAR LAGI..-*

Allah Ta'ala berfirman,yang artinya:

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata".(QS.Al-Ahzab : 58)

"Dan orang-orang di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar."(QS.An-Nur: 11)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda::

"Sesungguhnya AL-MUFLIS dari ummatku adalah orang-orang yang datang di Hari Kiamat dengan membawa PAHALA shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga pernah MENCELA si fulan, MENUDUH si fulan (tanpa bukti), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, memukul si fulan, maka DIBERIKANLAH PAHALA pada si fulan dan si fulan."

"Sehingga apabila telah habis pahalanya sebelum habis dosanya, maka diambillah dosa orang-orang lain tersebut dan dipikulkan pada dirinya lalu DILEMPARKAN KE NERAKA."(HR. Muslim)

*-BAGAIMANA MENYIKAPI ORANG-ORANG YANG MEMBAWA BERITA BURUK…-*

Allah Ta'ala berfirman:

"Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang FASIQ datang kepada kalian MEMBAWA BERITA, hendaklah kalian teliti (kebenaran berita yang mereka bawa)".
(QS.Al-Hujurat : 6)

Karena orang yang sedang ber-ghibah/namimah adalah orang FASIQ, maka kita tidak benarkan berita yang dibawanya tersebut, sampai kita meneliti khabar yagn dikhabarkannya.

Mengapa demikian? Allah Ta'ala berfirman,yang artinya;

"…agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum; tanpa mengetahui keadaannya (yang sebenarnya); sehingga menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu…"(QS. al-Hujurat: 6)

Kemudian, sikap kita ketika mendengar khabar dari orang-orang fasiq, adalah sebagaimana firman_Nya:

"Artinya : Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata : Ini adalah suatu berita bohong yang nyata"(QS.An-Nuur:12)

Kita katakan kepadanya:
"Maha Suci Engkau (Ya Allah), Ini adalah dusta yang besar"(QS.An-Nuur : 16)

Imam an Nawawiy rahimahullah mewasiatkan… apabila kita mendapatkan BERITA BURUK yang disebarkan orang-orang tentang saudara kita (yang kita kenal kebaikannya/keshalihannya):

- Tidak membenarkan perkataannya. Karena tukang namimah adalah orang fasik.

- Mencegahnya dari perbuatan tersebut, menasehatinya dan mencela perbuatannya.

- Membencinya karena Allah, karena ia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Maka wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.

- Tidak berprasangka buruk kepada saudaranya yang dikomentari negatif oleh pelaku namimah.

- Tidak memata-matai atau mencari-cari aib saudaranya dikarenakan namimah yang didengarnya.

- Tidak membiarkan dirinya ikut melakukan namimah tersebut, sedangkan dirinya sendiri melarangnya. Janganlah ia menyebarkan perkataan namimah itu dengan mengatakan, "Fulan telah menyampaikan padaku begini dan begini.” Dengan begitu ia telah menjadi tukang namimah karena ia telah melakukan perkara yang dilarang tersebut.".

Allah berfirman tentang LARANGAN menyebarkan berita bohong, yang artinya:

"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar."
(QS. An Nur: 15)

Maka berhati-hatilah saudaraku… Jika engkau diam, maka engkau selamat (meski berita tersebut benar adanya)… Tapi jika engkau ikut menyebarkan, maka hendaknya engkau membayangkan segala konsekuensi yang akan kau hadapi…

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda.

"Bukankah tidak ada yang menjerumuskan orang ke dalam neraka selain buah lisannya ?"(Hasan Shahiih; HR. Tirmidzi)

Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam juga bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat"
(HR.Bukhari & Muslim)

Maka hendaknya kita mengamalkan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari & Muslim )

Karena Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam juga bersabda:

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku untuk menjaga MULUT dan KEMALUAN , maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga"(HR. Bukhari)

*-semoga ada manfaatnya-*


 Wallahu a’lam bish-shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar