Opick - Assalamualaikum

Selasa, 07 Agustus 2012

DALAM DISKUSI JANGAN SALING MENGOLOK-OLOK

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
 

Bismillahirrahmanirrahim
DALAM DISKUSI JANGAN SALING MENGOLOK-OLOK

...seperti yangg terjadi disalah "satu Blog dan Akun Facebook(maupun Grub & Page) di dalam Status serta Note" saudara kita sungguh sangat kita sayangkan…

"Kalau Terjadi Perbedaan Pendapat, Mari Saling Menghargai"

Pendapat Imam Syafi'i:
"Saya hanyalah seorang manusia, terkadang salah, terkadang benar. Oleh karena itu, telitilah pendapatku. Bila sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, ambillah ; dan bila tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, tinggalkanlah"

Maka kalau Tidak Sesuai Dalam Berdiskusi. Apabila Terjadi Saling Mengolok-Olok,.. Bagusnya Ditinggalkan,..Walaupun Anda Benar!!!

Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita yang mengolok-olok. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim." (QS Hujurat:11)

Berdiskusilah dengan baik!

Bagaimana?

1. Jangan mencela
Hendaknya kita mengingat kembali nasehat Rasulullah shalallhu'alaihi wasallam:
"Setiap muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak akan menzhaliminya, menghinakannya, dan tidak pula meremehkannya. Keburukan seseorang itu diukur dari sejauh mana dia meremehkan saudaranya" (HR.Muslim dan lainnya)
Dalam hadist lain juga ditegaskan
"Mencela seorang muslim itu perbuatan fasiq sedangkan memeranginya adalah perbuatan kufur" (HR.Bukhari dan Muslim)
Dan juga hendaknya kita ingat bahwa setiap perkataan, tulisan kita akan dicatat dan dimintai pertanggung-jawaban
"Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan 'Atid". (QS. Qaff : 18)
Nah, yang sering jadi masalah, kadang sulit dibedakan antara mencela dan menasehati....
tidak ada ruginya antum menyimak tulisan ini

2. Jangan bicara tanpa ilmu
Telah kita ketahui dari dalil-dalil di atas, diskusi yang tercela adalah diskusi tanpa ilmu, meskipun antum merasa di pihak yang benar. ALLAH mencela orang seperti ini:
"Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat." (Al-Hajj: 3)
Dan ilmu yang dimaksud tentulah Al Qur'an dan Hadist. Jangan gemar berdiskusi tentang agama kalau antum tidak memiliki pengetahuan hadits dan Qur'an. Yang harus dilakukan orang seperti ini adalah: banyak bertanya.

3. Gunakan bahasa yang baik
Jika kita merasa di atas al haq, merasa di atas ilmu, tunjukkanlah ilmu antum itu telah membuahkan akhlak yang mulia. Buktikan itu dengan bahasa yang baik, sopan. Karena demikianlah akhlak para anbiya dan 'ulama.
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah swt?" (Al Fushilat : 33)
Jika kita melihat kesalahan pada saudara kita, dan kita memang ingin membuatnya sadar akan kesalahannya, bukankah disini lebih HARUS menegurnya dengan bahasa yang baik?? Bagaimana mungkin seseorang akan tersadar dari kesalahannya jika ia hanya ditahdzir dan dicela saja?

4. Sampaikan saja, jangan memaksa
Jika kita melihat ada saudara kita yang terjerumus ke dalam kesalahan. Maka kewajiban kita adalah menyampaikan. Bukan tanggung jawab kita nantinya ia sadar atau tidak. Apakah kita berharap saudara kita itu sadar setelah di nasehati 1 atau 2 kali? Didalam forum diskusi? Sungguh kewajiban kita hanya menyampaikan, soal hidayah ditangan ALLAH.
"Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka" (QS Ar Ra'du: 40)

5. Tidak membalas, bukan berarti kalah
Seringkali ana perhatikan di antara dudunger yang berdebat saling me-reply terus, bantah, dibantah lagi, dan seterusnya. Seolah-olah ia berpikiran "Ah, kalo ga dibantah lagi nanti saya dibilang kalah". Subhanallah, tanya lagi pada hati kita tentang tujuan berdiskusi di sini: mau menyampaikan nasehat atau jadi jawara debat?

wallahu a'lam bish-shawab
By : Mencari Rezky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar