Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Jika kita melihat hidup ini…
Ternyata banyak sekali orang yang dilahirkan dalam keadaan kekurangan. Sebagian
orang tidak memiliki pekerjaan, dan sebagian orang lagi bahkan tidak memiliki
tempat tinggal. Namun, mereka tetap bertahan, karena mereka percaya bahwa
“Segala sesuatu akan indah pada waktunya”.
Ya. Itulah untaian kata yang sering kita dengar. Walaupun sedang diliputi kegagalan, kita seringkali bertahan untuk menunggu “saat yang indah” hadir dalam hidup kita. Namun, pertanyaannya apakah “saat itu” akan benar- benar datang.? Apakah jika kita menunggu sepanjang hidup kita, maka yang "indah" itu akan benar- benar datang.?
Nah..!! Bila sampai sekarang saat yang dinantikan itu belum datang, itu bukan berarti filosofi “indah pada waktunya” yang salah. Namun cara kita dalam menunggu lah yang salah. Menunggu bukanlah hal yang pasif. Menunggu secara pasif hanyalah sebuah lelucon. Allah pun berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar Rad: 11). “Indah pada waktunya” benar- benar akan datang, bila kita menunggu secara aktif.
“Indah pada waktunya” adalah hal yang benar, tapi kalimatnya belum sempurna. Akan indah pada waktunya, “Bila Kita Mau Menabur pada Waktunya”. Itulah kalimat yang sempurna untuk memberikan gambaran sebenarnya dari menunggu yang aktif (mau menabur pada waktunya). Kebahagiaan tentu akan berpihak kepada kita jika kita menunggu secara aktif. Apa pun yang kita tabur hari ini, itulah yang akan kita tuai kelak.
Sama halnya seperti seorang petani, ia pasti akan menuai hasil panen yang melimpah, jika ia mau menanam dan menabur benih pada waktunya. Tanpa ia mau menabur benih, tidak mungkin panen akan datang.
Salah satu hal yang paling menghambat orang menabur adalah menunda dan rasa malas. Mereka sering berkata “5 menit lagi”, “Tunggu sampai besok ya”, “Mulai minggu depan”, dll. Ingatlah, bahwa penundaan adalah “SILENT KILLER”. Kita tidak perlu menunggu segala sesuatunya sempurna untuk memulai sesuatu. Yang kita perlukan adalah sebuah tindakan, TINDAKAN UNTUK MEMULAI..!
Kehidupan itu seimbang, ada kesulitan pasti ada kemudahan. Maka ambil lah “yang sulit- sulit” itu sekarang, agar dapat menuai kemudahan dan kebahagiaan nya kelak. Beberapa “kesulitan” yang akan kita lakukan sekarang antara lain : “giat bekerja, belajar, rajin sholat, rutin puasa, gemar sedekah, dll”. Nah, sedangkan kebahagiaan yang akan kita dapatkan kelak adalah : “kekayaan, keluarga yang sakinah, ilmu yang bermanfaat, dll).
Tapi… Hidup adalah pilihan. Semua tentu kembali kepada mu. So, bagian mana dulu yang akan Engkau ambil sekarang…? “Kesulitan dahulu, apa justru kebahagiaan dulu…?” Its your choice…!!
Ya. Itulah untaian kata yang sering kita dengar. Walaupun sedang diliputi kegagalan, kita seringkali bertahan untuk menunggu “saat yang indah” hadir dalam hidup kita. Namun, pertanyaannya apakah “saat itu” akan benar- benar datang.? Apakah jika kita menunggu sepanjang hidup kita, maka yang "indah" itu akan benar- benar datang.?
Nah..!! Bila sampai sekarang saat yang dinantikan itu belum datang, itu bukan berarti filosofi “indah pada waktunya” yang salah. Namun cara kita dalam menunggu lah yang salah. Menunggu bukanlah hal yang pasif. Menunggu secara pasif hanyalah sebuah lelucon. Allah pun berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar Rad: 11). “Indah pada waktunya” benar- benar akan datang, bila kita menunggu secara aktif.
“Indah pada waktunya” adalah hal yang benar, tapi kalimatnya belum sempurna. Akan indah pada waktunya, “Bila Kita Mau Menabur pada Waktunya”. Itulah kalimat yang sempurna untuk memberikan gambaran sebenarnya dari menunggu yang aktif (mau menabur pada waktunya). Kebahagiaan tentu akan berpihak kepada kita jika kita menunggu secara aktif. Apa pun yang kita tabur hari ini, itulah yang akan kita tuai kelak.
Sama halnya seperti seorang petani, ia pasti akan menuai hasil panen yang melimpah, jika ia mau menanam dan menabur benih pada waktunya. Tanpa ia mau menabur benih, tidak mungkin panen akan datang.
Salah satu hal yang paling menghambat orang menabur adalah menunda dan rasa malas. Mereka sering berkata “5 menit lagi”, “Tunggu sampai besok ya”, “Mulai minggu depan”, dll. Ingatlah, bahwa penundaan adalah “SILENT KILLER”. Kita tidak perlu menunggu segala sesuatunya sempurna untuk memulai sesuatu. Yang kita perlukan adalah sebuah tindakan, TINDAKAN UNTUK MEMULAI..!
Kehidupan itu seimbang, ada kesulitan pasti ada kemudahan. Maka ambil lah “yang sulit- sulit” itu sekarang, agar dapat menuai kemudahan dan kebahagiaan nya kelak. Beberapa “kesulitan” yang akan kita lakukan sekarang antara lain : “giat bekerja, belajar, rajin sholat, rutin puasa, gemar sedekah, dll”. Nah, sedangkan kebahagiaan yang akan kita dapatkan kelak adalah : “kekayaan, keluarga yang sakinah, ilmu yang bermanfaat, dll).
Tapi… Hidup adalah pilihan. Semua tentu kembali kepada mu. So, bagian mana dulu yang akan Engkau ambil sekarang…? “Kesulitan dahulu, apa justru kebahagiaan dulu…?” Its your choice…!!
By : Mencari Rezky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar